Ditingkap Covid-19. Mencari jalan belajar. Jauh dari kediaman. Buat mendewasakan. Jauh dari keluarga. Untuk menguji diri. Tentang kesabaran. Tentang kebersamaan. Tentang kerja keras. Tentang kerinduan. Tentang kuatnya aqidah. Tentang keteguhan ibadah. Tentang menjaga kehormatan. Tentang tanggung jawab. Tentang pengorbaan.
Ditingkap Covid-19. Kami melepasmu dengan kepercayaan.
Ya, setelah bergelut mencari kos, kami foto, kami cari informasi selengkapnya. Wifi, kipas angin, memasak sendiri, tempat tidur, Kasur, lemari, meja bejalar, hingga jemuran dicatat sebagai perbandingan dan diinfokan mana yang dipilih. Foto-fotonya lengkap hingga penuh mengisi memory handphone. Lebay ya.
Banyak pertimbangan. Pilihan saya berbeda dengan istri. Berbeda lagi dengan anaknya. Kami rekomendasikan beberapa yang kami anggap aman dan nyaman. Aman dari pergaulan dan nyaman untuk didiami selama di Solo. Tentu dengan perdebatan seru.
Pastinya ini adalah salah satu proses yang harus dilalui seorang anak dan orang tua. Saatnya lepas dari rumah. Saatnya menguji kemandiriannya. Saatnya mengenal banyak orang. Sebenarnya yang kami khawatirkan adalah apakah kami sudah memberi bekal yang cukup? Bekal aqidah, bekal ibadah, bekal akhlaq yang baik, bekal agama yang santun dan tegas, hingga bekal keberanian mengambil keputusan yang benar.
Ya dalam dunia yang lebih luas dari keluarga dan sekolah, sensitivitas kebenaran harus ditumbuhkan dan berkembang. Jangan sampai abai dengan isu kebenaran, kemanusiaan yang lebih bermartabat, dan illahiyah yang semakin memudar.
Kami mencoba memahami bahwa sesungguhnya proses itu sedang terjadi. Merasakan sendiri prosesnya. Melepas anak untuk mencapai kedewasaan yang lebih sempurna. Tugas orang tua adalah mendoakan agar jalannya lurus. Paling tidak tidak menyimpang dan berharap kembali ke jalan yang benar. Selalu waspada dan mawas diri.
Kami berdoa semoga bekalnya cukup. Semoga doa-doa panjang kami sampai kepada Yang Mahatinggi. Teguran berupa kekurangan dan kelebihan, kelemahan dan kebaikan yang diyakini dengan sabar dan syukur setelah kerja-kerja optimal demi meraih cita-cita yang dikumandangkan bersama keluarga dan teman-temannya.
Ditingkap Covid-19, semoga kami ikhlaskan sebagai bentuk perjuanganmu.
“Ya Allah berilah barokah untuk hamba pada anak-anak hamba, janganlah Engkau timpakan mara bahaya kepada mereka, berilah mereka taufik untuk taat kepadaMu dan karuniakanlah hamba rezeki berupa bakti mereka. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doa kami.”
Kang Yudha